I am

Minggu, 08 Januari 2017

BAB II Laporan Internship PT. KN Sigma Trans



2.1.  Kajian Pustaka
2.1.1   Pengertian Sistem
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sistem adalah (1) perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentk suatu totalitas; (2) susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan lain sebagainya. [1]
Sistem merupakan kumpulan dari satu kesatuan unsur-unsur yang berinteraksi dan teroganisir untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. Lebih rinci lagi, system terdiri dari unsur – unsur dimana unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem sendiri tidak selalu berhubungan dengan computer ataupun teknologi.  Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam.[2]
Dalam ilmu computer sendiri sistem berarti suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu seperti menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentuk informasi dan juga bias diartikan elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktivitas dengan menggunakan computer. 

2.1.2   Vendor
Seperti kita ketahui bersama, vendor adalah istilah yang lazim digunakan dalam berbagai perbincangan mengenai bisnis. Ternyata, dari segi bahasa, Vendor terbilang sangat sederhana: penjual. Jadi, definisi vendor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penjual. [3]
2.1.3   Monitoring
Monitoring adalah sebuah aktifitas yang dimaksudkan untuk memberikan sebuah informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang  dilaksanakan. Monitoring terjadi ketika sebuah kebijakan tersebut sedang diimplementasikan. Diperlukan nya sebuah monitorig agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan, sehingga dapat mengurangi risiko yang lebih besar. [4]
2.1.4        Customer
Pengertian customer adalah seseorang yang menggunakan atau menerima produk atau jasa dari individu atau organisasi. Kata customer diambil dari kata custom, yang berarti habit (kebiasaan). Seorang customer adalah seseorang yang datang pada toko tertentu secara berkala, yang menjadikan kebiasaan kegiatan membeli barang pada suatu toko tertentu walaupun masih ada toko yang lain, orang yang didekati oleh pemilik toko dengan tujuan agar berbelanja di tokonya lagi di masa mendatang. Sebagai contohnya, orang yang diingat ukuran dan kesukaannya oleh pemilik toko.­­­­­[5]
2.1.5        PT KN Sigma Trans
PT KN Sigma Trans merupakan salah satu perusahaan join ventute antara perusahaan Kuehne Nagel, Switzerland dan PT Sigma Trans, Indonesia, yang berdasarkan akte pendiriannya berdiri di Indonesia pada tahun 1987 dengan kepemilikan saham sebesar 95% oleh Kuehne Nagel dan sisanya sebesar 5% oleh PT Sigma Trans. PT KN Sigma Trans merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang International Freight Forwarding, yaitu perusahaan yang menawarkan jasa mengurus semua yang diperlukan bagi terlaksana nya pengiriman serta penerimaan suatu barang melalui jasa transportasi darat, laut maupun udara yang dapat dikatan dalam proses kegiatan penerimaan, proses penyimpanan, proses sortasi, proses pengepakan, proses pengukuran, proses penimbangan, proses pengurusan penyelesaian dokumen, proses penerbitan dokumen angkutan, proses perhitungan biaya angkutan, proses klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya yang berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang tersebut oleh customer, yang tergabung dalam anggota FIATA (International Federation of Freight Forwarders Association) dan IATA (International Air Transport Association).

2.2.  Analisa Sistem dan Desain
Dalam pembangunan suatu sistem dibutuhkan Analisa dan desain oleh krena itu dibutuhkan perangkat yang membantu proses pembuatan Analisa dan desain.
2.2.1   Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah sebuah metode untuk pengembangan sebuah sistem berbasis OOP dengan sekelompok perangkat (tool) untuk medukung sebuah pengembangan dari sistem tersebut.
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan menvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek. Namun demikian UML juga dapat kita gunakan untuk memahami serta mendokumentasikan dari sebuah sistem informasi. Penggunaan UML sendiri didalam industri terus mengalami peningkatan. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem[6].
2.2.2   Diagram Unified Modeling Language (UML)
UML terdiri atas beberapa pengelompokkan diagram sistem menurut aspek dan sudut pandang tertentu. Diagram adalah sesuatu yang menggambarkan permasalahan serta solusi dari permasalahan suatu model. UML memiliki 9 jenis diagram, yaitu; use-case, class, object, state, sequence, collaboration, activity, component, dan deployment diagram[10]:
a.       Use Case Diagram, penggambaran sekelompok use case dan aktor yang disertai dengan hubungan diantaranya. Diagram use case ini menjelaskan dan memberikan keterangan tentang kebutuhan/requirement yang peneliti inginkan/dikehendaki, serta dapat sangat berguna dalam penentuan struktur organisasi serta model dari sebuah sistem.
b.      Class Diagram, yaitu penggambaran struktur statis dari kelas yang actual didalam sebuah sistem.
c.       Object Diagram, yaitu penggambaran beberapa varian dari kelas diagram yang diperlihatkan secara lebih detail banyaknya objek yang mengintantiasi (instances) kelas.
d.      State Diagram, yaitu penggambaran dari semua keadaan (state) yang dapat dimiliki oleh kelas serta event yang nantinya dapat merubah keadaan tersebut.
e.       Sequence Diagram, yaitu penggambaran sebuh kolaborasi dinamik antara beberapa objek dengan urutan pesan (a sequence of message) antar objek tersebut.
f.       Collaboration Diagram, yaitu penggambaran kolaborasi dinamik antar objek tanpa memperhatikan aspek waktu.
g.      Activity Diagram, yaitu aliran urutan dari sebuah aktifitas.
h.      Component Diagram yaitu sebuah struktur fisik dari source code dalam terminology code components. Komponen berisi beberapa informasi tentang logical class dapat berupa komponen source code, komponen biner ataupun komponen yang dapat dieksekusi.
i.        Deployment Diagram, yaitu penggambaran sebuah arsitektur fisik dari hardware dan software pada sebuah sistem.
2.3.  Pemrograman dan Web User Interface
2.3.1   PHP
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.
PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-site, script yang membuat document HTML secara on the fly, document HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan document HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. [7]
2.3.2   Basis Data ( Data Base )
Database (basis data) adalah kumpulan beberapa data yang dapat disimpan secara sistematis di dalam perangkat komputer dan dapat kita olah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghidari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga update yang rumit.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan – catatan, atau  potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan didalamnya; penjelasan ini di sebut skema. Skema menggambarkan objek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut, terdapat berbagai cara dalam mengorganisasi skema, maupun memodelkan struktur basis ini dikenal dengan model basis data atau model data.
Tujuan utama dari adanya database atau basis data adalah kemudahan dan kecepatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi database adalah untuk memudahkan kita untuk memanfaatkan data yang kita simpan dan mempercepat untuk menemukan data tersebut karena sudah diatur sedemikian rupa.  [8]  
2.3.3   HTML5
HTML5 merupakan standar terbaru dari HTML yang dikembangan oleh World Wide Web Consortium (W3C). Pada pada HTML5 terdapat beberapa tambahan fitur dan kapabilitas yang sebelum nya tidak ada pada HTML[11]. Html sendiri adalah singakatan dari Hyper-Text Markup Language, adalah merupakan bahasa markup  yang menjadi standar dasar dari World Wide Web. HTML dikembangkan oleh Tim Berners-Lee yang dikenal juga sebagai Penemu Web pada tahun 1989.
W3C mendesain HTML5 menjadi sebuah standar baru dengan konsep : Mengganti plugin multimedia dengan Plugin yang Open Standar, memperbolehkan aplikasi web untuk memiliki kesamaan seperti aplikasi native, menambahkan fitur  untuk servis berbasis lokasi dan membuat sebuah syntax untuk memisahkan konten dan presentasi.[11]
2.3.4   CSS (Cascading Style Sheets )
CSS atau Cascading Style Sheets  merupakan dokumen atau file yang digunakan untuk  memberikan style (Mengubah warna, ukuran, posisi, layout dan sebagainya).  Ketika HTML digunakan untuk mendefinisikan struktur dokumen yang digunakan, CSS digunakan bagaimana konten akan ditamplikan kepada End User. CSS  asalnya digunakan untuk  mengurangi jumlah markup yang digunakan pada HTML. Standar terbaru dari CSS adalah CSS3 yang memiliki fitur terbaru, CSS3 muncul untuk mendukung very terbaru HTML yaitu HTML5[12]
2.3.5   Javascript
Javascript merupakan  bahasa pemrprograman web, mayoritas web modern menggunakan javascript dan semua web browser yang ada pad desktop,  game console, tablet dan smartphone membuat javascript menjadi  bahasa pemprograman yang paling ada dimana-mana sepanjang sejarah. Javascript menjadi salah satu hal penting yang perlu dipelajari oleh developer. Javascript digunakan untuk mengatur tingkah-laku dari web yang dibangun menjadikan web lebih interaktif dan atraktif [13].
2.4.  Metode Pengembangan
Dalam pembangunan suatu sistem dibutuhkan Metode pengembangan  untuk medasari pembangunan dan pengembangan sistem.
2.4.1        Agile
Metode Pengembangan Agile adalah metode pengembangan  program yang didasari oleh prinsip pengembangan system dalam jangka pendek yang membutuhkan adaptasi yang cepat dari perekmbangan situasi apapun.
Agile terdefinisi dari beberapa nilai yang disebut dengan Agile Manifesto, yaitu
1.  Individu dan interaksi lebih dari proses dan sarana perangkat lunak
2.  Perangkat lunak yang bekerja lebih dari dokumentasi yang menyeluruh
3.  Kolaborasi dengan klien lebih dari negosiasi kontrak
4.  Tanggap terhadap perubahan lebih dari mengikuti rencana
Metode ini muncul dikarenakan reaksi terhadap Metode Pengembangan tradisional seperti yang dikutip oleh David Cohen “Agile is a reaction against traditional methodologies, also known as rigorous or plan-driven methodologies (Boehm, 2002)”.[6]
2.4.2        Extreme Programming
Extreme Programming (berikutnya akan disingkat sebagai XP) adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak yang melakukan penyederhanaan diberbagai tahapan dalam proses pengembangan, sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel [9].  XP bukan hanya berfokus pada coding tetapi meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak. XP mengambil pendekatan ‘ekstrim’ dalam iterative development.XP Pertama kali diusulkan oleh Kent Beck dan Ward Cunningham pada bulan Maret 1996, asal mula XP digunakan karena pada saat itu permintaan dari customer yang sering berubah dengan cepat sehingga mengakibatkan putaran kehidupan metode pengembangan perangkat lunak tradisional menjadi lebih pendek dan tidak selaras dengan metode tradisional karena pada umumnya memerlukan desain yang luas dan itu mengakibatkan perubahan desain yang terjadi dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih tinggi. Tujuan XP adalah meminimalisir biaya yang diperlukan jika ada perubahan dalam pengembangan perangkat lunak.
Aspek dasar XP terdiri dari berbagai teknik atau metode yang diterapkan Beck dan Jeffries pada C3 Project.
2.5.  Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitinan ini dibutuhkan metode pengumpulan data untuk mendapatkan data yang valid, berikut adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :
2.5.1   Kuisoner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diajukan pada seorang responden untuk mencari jawaban dari permasalahan yang diteliti. Dalam kuesioner terdapat pertanyaan-pertanyaan dan isian yang harus dijawab oleh responden. Jawaban yang diberika bisa bersifat tertutup dimana alternatif jawaban telah disediakan oleh peneliti dan ada juga jawaban terbuka dimana responden bebas menuliskan jawabannya tanpa adanya paksaan maupun jawaban yang berasal dari kombinasi keduanya yang merupakan campuran dari jawaban tertutup dan terbuka.
Kelemahan penggunaan kuesioner adalah terbatasnya mendapatkan informasi mengenai kasus-kasus yang sifatnya personal, karena peneliti hanya menanyakan sepintas saja dan biasanya hanya sekali selain itu hubungan antara peneliti dengan responden hanya bersifat sementara. Kuesioner hanya mengandalkan jawaban-jawaban sepintas dari responden, sehingga data yang didaptkan sangat bergantung kepada kualitas pertanyaannya. Jika pertanyaan dipersiapkan dengan seksama, tentu akan menghasilkan jawaban dan data yang lebih lengkap. Jika pertanyaan tidak dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan data yang tidak akurat dan bias yang sangat tinggi.
Kuesioner yang bersifat tertutup dibuat jika peneliti menganggap bahwa peneliti telah menemukan berbagai alternatif jawaban yang tepat bagi penelitiannya dengan kata lain peneliti hanya ingin mendapatkan jawaban responden berdasarkan jawaban yang sudah disediakan saja dan bukan berasal dari jawaban lainnya. Kuesioner yang bersifat terbuka disusun karena peneliti ingin mengetahui pendapat responden secara langsung mengenai pertanyaan yang diajukan.
Jenis kuesioner terdiri atas dua macam yaitu kuesioner yang diisi langsung oleh responden maupun kuesioner yang diisi melalui e-mail atau telepon. Jenis kuesioner yang pertama dapat dengan baik dilakukan jika peneliti maupun responden memiliki waktu yang cukup untuk menuliskan jawabannya pada kuesioner yang diajukan atau diberikan. Kelebihan dari kuesioner ini adalah, responden dapat menanyakan langsung pada peneliti jika responden kurang mengerti dengan isi maupun maksud dari pertanyaan yang diajukan. Selain itu juga peneliti mendorong responden untuk menjawab secara benar dan jujur tanpa adanya campur tangan dari pihak lain. Kelemahannya adalah jika jumlah respondennya banyak, maka peneliti perlu menambah tenaga pencacah. Jika sedikit, peneliti sendiri yang bisa menjadi pencacah.
Jenis kuesioner kedua yaitu keesioner yang disebarkan melalui surat, telepon dan email, biasanya dilakukan jika responden memiliki tempat tinggal yang relatif jauh dari si peneliti dan tidak mungkin melakukannya secara langsung. Kelemahan dari kuesioner ini adalah selain membutuhkan biaya yang relatif mahal, jumlah kuesioner yang kembali biasanya lebih sedikit daripada jumlah kuesioner yang diedarkan. Bila kuesioner yang kembali sedikit, maka akibatnya akan dapat mengganggu hasil penelitian terutama dalam pengolahan data karena data yang dikumpulkan tidak cukup akurat untuk diolah.
Dalam penelitian dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu proses yang penting untuk pengambilan data. Dalam pembuatan kuesioner dapat kita dilihat dari sisi format penyusunan pertanyaan maupun jawaban yang akan diberikan. Selain menggunakan kuesioner, alat pengambilan data yang lainnya juga bisa dilakukan yaitu dengan cara proses interview. Dalam melakukan interview sebelumnya telah diatur sedemikian rupa supaya nantinya kita memperoleh informasi dan data yang diharapkan berkualitas tentunya serta sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti. Dalam proses pembuatan kuesioner ini, sebelumnya perlu diuji kevalidan dan reliabilitasnya sebelum kita melakukan penyebaran kuisioner pada responden. Hal ini sangat berguna untuk melihat apakah masih ada pertanyaan atau pernyataan yang tidak dimengerti oleh responden dalam proses pengisian kuisionare. Apabiila responden dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan maka kuesioner tersebut dapat dipastikan bisa langsung digunakan dalam tahap penelitian yang sebenarnya. Selain itu juga perlu diperhatikan dalam penyusunan format pertanyaan serta model jawaban yang akan diberikan, karena kedua nya akan sangat menentukan kualitas serta ketepatan dari jawaban responden.
Suatu kuesioner dikatakan valid (sahih) jika kuesioner itu mampu mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur. Kuesioner yang terandal (reliable) merupakan kuesioner yang secara konsisten bisa menangkap jawaban responden. Artinya jika saat ini diukur dan ternyata tingkat kepuasan responden rendah, maka dengan kuesioner yang sama dan kondisi yang tidak berubah seharusnya jika dilakukan pengukuran sekali lagi maka hasil yang diperoleh tidak berubah. Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi produk momen (moment product correlation, Pearson correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item-total correlation. Formula yang digunakan untuk itu adalah :
dengan
            = skor responden ke-j pada butir pertanyaan i
             = rata-rata skor butir pertanyaan i
              = total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j
            = rata-rata total skor
              = korelasi antara butir pertanyaan ke-i dengan total skor




Dalam bentuk tabel, struktur data yang digunakan untuk mengukur validitas dengan cara di atas adalah:

Untuk membuat keputusan valid atau tidaknya sebuah pertanyaan, yang digunakan adalah nilai ri. Semakin besar nilai ri (ingat nilai ri berkisar antara –1 dan 1), maka semakin valid pertanyaan tersebut. Sebaliknya jika ri semakin kecil.
Beberapa jenis kuesioner berdasarkan cara pengumpulan data adalah mail questionaire (melalui surat), self-administered questionnaire (responden mengisi sendiri kuesioner tersebut), interview (wawancara), group administered-questionaire. Model dari setiap kuesioner akan bergantung pada cara pengambilan data tersebut. Jika menggunakan teknik wawancara, kemungkinan beberapa pertanyaan yang ada tidak terlalu terperinci serta memperhatikan tata bahasa, karena itu akan dapat ditutupi dengan kemampuan pewawancara saat menggali informasi dari responden. Namun apabila melalui surat atau self administered, usahakan pertanyaan yang ada sangat jelas tentang informasi apa yang harus dibuat. Secara psikologis urutan pertanyaan dalam kuesioner, kuesioner akan lebih baik jika dibuat dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum dan bukan pertanyaan yang bersifat pribadi atau personal seperti jumlah pendapatan per bulan, umur, dan lain sebagainya. Apabila kita bertanya dengan menggunakan kuesioner dapat dikatakan bahwa kita baru saja berkenalan dengan seseorang. Orang yang baru pertma kita kenal akan merahasiakan hal-hal pribadi sebelum kedua belah pihak saling mengenal dengan baik. Pada bagian perkenalan sangat disarankan untuk menyediakan ruang untuk beberapa kalimat yang menjelaskan maksud melakukan penelitian tersebut, siapa yang mendanai penelitian dan apa kegunaan utama dari penelitian ini, khususnya bagi responden. Kalimat ini akan mencairkan ketegangan yang ada pada responden pada awal pengisian. Didalam pembuatan daftar pertanyaan di dalam kuesioner perlu diperhatikan bahwa kita perlu memilih tipe pertanyaan yang sifatnya terbuka maupun tertutup. Didalam jenis pertanyaan yang tertutup, responden akan diberikan beberapa pilihan jawaban yang terbatas, sedangkan dalam pertanyaan yang terbuka dimungkinkan untuk menjawab secara spontan dan tidak terpaku pada pilihan. Beberapa pertanyaan mungkin diajukan dalam bentuk tertutup contohnya seperti tingkat pendapatan. Hanya sedikit sekali bahkan bahkan jarang responden yang mau memberikan nilai yang tepat mengenai pendapatannya. Jenis pertanyaan yang lain harus diungkapkan secara terbuka, seperti pertanyaan tentang awareness sebuah produk. Jenis pertanyaan tertutup dapat mempercepat waktu, baik dalam proses pengisian kuesioner maupun pengkodean saat entry data, sedangkan jenis pertanyaan terbuka akan dapat memberikan jawaban yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti. Pilihan kata yang tepat sangat berguna jika pengumpulan data kuesionernya menggunakan metode self administered, karena hal ini akan memudahkan bagi responden untuk mengisikan jawabannya. Selain itu, kata-kata yang digunakan dalam kuesioner juga menghindari perbedaan persepsi antara peneliti dengan responden.
Berikut ini adalah beberapa format pertanyaan yang biasanya tercantum dalam kuesioner :
a.       Pertanyaan langsung maupun pertanyaan tidak langsung
Perbedaan mendasar antara pertanyaan langsung atau pertanyaan tidak langsung terletak pada tingkat kejelasan suatu pertanyaan dalam mengungkap informasi khusus dari responden. Pertanyaan langsung berisikan informasi khusus yang secara langsung tanpa basa-basi (direct) sedangkan pertanyaan tidak langsung berisikan informasi khusus secara tidak langsung (indirect) namun walaupun begitu inti dari pertanyaannya adalah sama.
b.      Pertanyaan khusus atau pertanyaan umum
Pertanyaan khusus berisikan hal-hal yang khusus terhadap responden yang menyebabkan responden menjadi sadar atau tergugah sehingga yang bersangkutan akan memberikan jawaban yang kurang jujur. Sedang pertanyaan umum biasanya berisikan informasi yang dicari dengan cara tidak langsung dan seacara umum, sehingga responden tidak begitu menyadarinya
c.       Pertanyaan  fakta maupun pertanyaan opini
Pertanyaan tentang fakta menghendaki jawaban dari seorang responden berupa berbagai fakta sedangkan pertanyaan tentang opini menghendaki jawaban yang bersifat opini. Pada prakteknya dikarenakan responden munkin mempunyai memori yang tidak kuat ataupun dengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang khusus; maka pertanyaan tentang fakta belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang bersifat faktual. Demikian juga halnya dengan pertanyaan yang menanyakan opini belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang mengekspresikan opini yang jujur. Hal ini terjadi karena biasanya responden banyak yang mengalami “tekanan sosial” agar bisa menyesuaikan diri dengan keinginan sosial dan lingkungan.