BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.
Diagram Alur Metodologi Penelitian
Tahapan yang akan dipergunakan didalam metode
penelitian ini adalah Identifikasi masalah dan motivasi, penentuan tujuan dari
penelitian itu sendiri, perancangan serta pengembangan solusi, kesimpulan
metode ini merupakan pendekatan dari metode yang di telah perkenalkan oleh Ken
Peffers, Tuure Tuunanen, Marcus A.Rothenberger, dan Samir Chatterjee dalam
jurnal berjudul “A Design Science
Research Methodology for Information System Research” . [14].
Diagram alur metode penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar
4.1 Diagram Alur Pengembangan Metode Penelitian
4.2.
Tahapan-Tahapan Diagram Alur Metodologi
Tahapan
peneilitian yang dilakukan mengikuti metodologi pengembangan aplikasi yang
diadaptasi, yakni meliputi tahapan yang diuraikan sebagai berikut :
4.2.1 Identifikasi
Masalah dan Motivasi
Didalam
tahapan ini dilakukan proses identifikasi masalah serta motivasi yang bertujuan
untuk dapat memahami alasan dan tujuan dari perancangan sistem vendor
monitoring document. Berikut adalah hasil dari pemahaman identifikasi mengenai
tujuan dilakukan nya perancangan sistem ini :
4.2.1.1 Rumusan
Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian ini, maka peneliti mengetahui
bahwa rumusan masalah yang diperoleh yaitu :
1) Hingga
saat ini pengerjaan vendor monitoring document dikerjakan secara manual oleh
beberapa pihak
2) Alur
perilisan dokumen yang tidak berjalan terstruktur, sehingga memerlukan waktu
dan proses yang lama sehingga membuat customer memiliki waktu tunggu yang lama
hingga barang dapat di ambil di pihak beacukai
4.2.1.2 Ruang
Lingkup
Dari data-data terkait maka diketahui bahwa ruang lingkup dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1) Penelitian
dalam ruang lingkup PT. KN Sigma Trans
2) Beberapa
karyawan dari berbagai jabatan
3) Platform
yang digunakan adalah web base dengan
bahasa pengkodean PHP
4) Database
yang digunakan adalah MySQL
4.2.2 Penentuan
Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Perancangan
sistem ini supaya lebih jelas dan terstruktur sehingga alur nya tidak
berantakan
2) Supaya
customer lebih cepat menerima barang yang telah dipesan, vendor lebih cepat
dalam penyelesaian jobdescnya.
4.2.3 Perancangan
dan Pengembangan Solusi
Untuk
proses perancangan dan pengembangan solusi, sesuai dengan judul penelitian.
Yaitu “Analisis Perancangan Sistem Vendor
Monitoring Document dengan metode Agile XP (Studi Kasus PT. KN Sigma
Trans)” maka dipergunakanlah metode pengembangan Agile Extreme Programming untuk proses perancangan dan pengembangan
solusi dari penelitian ini, Extreme
Programming merupakan salah satu metode pengembangan software yang memiliki
tingkat efisisensi dan fleksibilitas yang tinggi tanpa mengurangi kualitas
software, didalam Extreme Programming terdapat
lima prinsi dasar, yaitu komunikasi (Communication),
sederhana (Simplicity), Umpan Balik (feedback), menghormati (respect) serta keberanian (courage)[9].
Diagram
alur dari Extreme programming dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar
4.2 Diagram Alur Metode Pengembangan
Software Extreme Programming
Berikut
adalah implementasi dari metode pengembangan Extreme Programming
1) Release
Planning
Merupakan tahapan awal didalam menjalankan Metode ini, awalnya XP team
akan melakukan diskusi dimana dilakukan pengumpulan informasi mengenai software
yang akan dibangun, informasi ini didapat melalui User Stories dan Architecture Spike.
Dari
beberapa informasi diatas dapat ditentukan tingkat kesulitan serta pengerjaan
serta aturan main dari pengerjaan software tersebut, ini
merupakan bagian penting dimana XP membahas bagaimana software dibangun, untuk
itu informasi yang ada harus lah baik, informasi yang digunakan diantara nya
adalah User Stories dan Architecture spike yaitu :
A.
User Stories
User
Stories memiliki fungsi yang sama dengan Use Case, tapi tidak sama, User
Stories digunakan untuk menghitung estimasi waktu yang digunakan untuk
melakukan pengembangan software. User
Stories ditulis oleh Customer (User) dalam bentuk kalimat yang menunjukan hal –
hal yang system dapat lakukan untuk kebutuhan mereka. Setiap user stories
memiliki waktu tersendiri dalam pengembangan nya.
User
Stories harus memiliki detail yang jelas dan berasalan untuk memudahkan XP Team
dalam memperkirakan kesulitan dan jangka waktu pengembangan.
B.
Architecture Spike
Seperti hal
nya User Stories, Architecture Spike juga merupakan informasi yang digunakan
untuk memperkirakan kesulitan dan jangka waktu pengembangan. Architecture Spike
adalah hambatan – hambatan yang ada dalam pengembangan software berdasarakan
User Stories, hambatan ini biasa nya dalam segi teknikal.
Dari
Architecture Spike ini kemudian dihasilkan Spike Solution yaitu solusi dari
hambatan yang ada untuk mempermudah pengembangan dan mewujudkan User Stories.
Spike Solution juga menjadi tolak ukur kesulitan dan jangka waktu
pengembangan Software.
1) Iteration
Setelah
Release Plan selanjut nya adalah bagian implementasi, yaitu Iteration
(Pengulangan) bagian ini merupakan bagian pengembangan, dimana setiap User
Stories akan dikembangkan dalam jangka waktu tertentu, seperti diagram berikut
Tiap satu
kali iteration memiliki jangka waktu berbeda tergantung kesulitan dari
tiap-tiap User Stories, jangka waktu tersebut di tanggapi dengan serius, tanpa
melakukan pengunduran jadwal. Terdapat beberapa proses dalam Iteration diantara
nya adalah:
A.
Iteration Planning
Merupakan
rapat yang dilakukan setiap kali akan dilakukan Iteration, pada tahap ini
developer menentukan estimasi jangka waktu iteration berdasarkan user stories
yang akan diimplementasikan. Penting untuk developer menerima dengam baik
estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan software berdasarkan user
stories. Hasil dari Iteration Planning adalah perencanaan pengembangan dalam
jangka waktu tertentu untuk pengembangan software. Yang nanti nya akan di
implementasikan pada saat development.
B.
Development
Merupakan bagian dimana software
dikembangkan, pada setiap akan melakukan pengembangan dilakukan standup
meeting, untuk membahas apa saja yang dikerjakan untuk tiap-tiap developer,
kemudian code yang sudah dibuat dikumpulkan dan digabungkan, lalu dilakukan
Testing untuk tiap pengembangan atau penambahan fitur. Hasil dari development adalah versi terakhir (Latest
Feature) dari software yang dikembangkan.
2) Acceptance Test
Setelah
dilakukan pengembangan dan menghasilkan versi terakhir software dari setiap
iteration, kemudian dilakukan Acceptance Test, Acceptance Test dibuat
berdasarkan User Stories, Acceptance Test memiliki skenario yang dibuat oleh
User, setiap User Stories bisa jadi memiliki lebih dari satu scenario
tergantung kebutuhan untuk memastikan fungsionalitas nya bekerja dengan baik.
3) Small Release
Development
Team harus sering kali melakukan Software Release dari versi terbaru dari
Software yang dikembangkan, pada akhir
setiap iteration akan dilakukan Small Release untuk menempatkan sistem yang ada
ke tahap produksi sehingga user dapat menggunakan Software yang dibangun dan diimplementasikan
terhadap Proses Bisnis yang ada.
4.2.4 Tahap
Evaluasi
Setelah
dilakuakan analisa menyeluruh dan pengembangan identifikasi masalah dari
perancangan sistem vendor monitoring document dengan metode Agile XP, hasil ini
mutlak sesuai dengan data terkait seperti Kuisionare dan wawancara peneliti
yang dilakukan di ruang lingkup PT. KN Sigma Trans, kemudian hasil ini di
evaluasi untuk mengahilkan data serta informasi yang dapat dibentuk menjadi
hasil penelitian
4.2.5 Komunikasi
Dari
data hasil penelitian yang telah dilakukan , maka kita dapat memberikan
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dengan saran yang ada. Lalu kesimpulan
inilah yang kemudian disajikan sebagai hasil penelitian.
Mantap bang jok
BalasHapus